Teori Analytical Hierarchy Process ( AHP )

 Teori Analytical

Hierarchy Process (AHP)


Beberapa hari ini terpikir untuk berbagi pengetahuan tentang bagaimana menganalisa suatu permasalahan yang komplek dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).


Apa dan bagaimana itu Analytical Hierarchy Process ( AHP ) ?

AHP adalah suatu metode untuk memecahkan permasalahan yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki (bertingkat), dengan memberi nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif yang terbaik. Seperti melakukan penstrukturan permasalahan, penentuan alternatif-alternatif, penetapan nilai kemungkinan untuk variabel alternatif, penetapan nilai, persyaratan preferensi terhadap waktu, dan spesifikasi atas resiko. Betapapun melebarnya alternatif yang dapat ditetapkan maupun terperincinya penjajagan nilai kemungkinan, keterbatasan yang tetap melingkupi adalah dasar perbandingan berbentuk suatu kriteria yang tunggal.

Peralatan utama Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah memiliki sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok dan diatur menjadi suatu bentuk hirarki.


Kelebihan Analitycal Hierarchy Process (AHP) dibandingkan dengan metode lainnya adalah :

Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada sub kriteria yang paling dalam.

Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Selain itu, AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi-kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi, model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.


Kekurangan AHP

Metode AHP memiliki ketergantungan pada input utamanya.

Input utama yang dimaksud adalah berupa persepsi atau penafsiran penganalisa sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas analis, selain itu juga model menjadi tidak berarti jika analis tersebut memberikan penilaian yang salah.

Metode AHP ini hanya metode matematis.

Tanpa ada pengujian secara statistik berdasarkan data historis permasalahan yang telah terjadi sebelumnya, sehingga tidak ada batas kepercayaan dan informasi pendukung yang kuat dari kebenaran model yang terbentuk.


Prinsip (AHP)

Decomposition yaitu membuat hirarki. Jadi sistem yang kompleks dipecah menjadi sederhana.

Comparative Judgment yaitu penilaian kriteria dan alternatif.

Kriteria dan alternatif sering ditunjukkan dengan matrik berpasangan. Menurut Saaty (1988) digunakan skala perbandingan sebagai ukuran. 

Seperti pada skala di bawah ini yang menyatakan intensitas kepentingan.

1. Sama penting ( Equal )

2. Lebih penting sedikit ( Slightly )

3. Lebih penting secara kuat ( Strongly )

4. Lebih penting secara sangat kuat ( Very strong )

5. Lebih penting secara ekstrim ( Extreme )


Langkah – langkah dan proses, sebagai berikut :


I. Mendefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika (AHP) digunakan untuk memilih alternatif atau menyusun prioritas alternatif, pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.

II. Menyusun masalah ke dalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur.

III. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. 

Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandingan berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yang sama.

IV. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapatkan pada tiap tingkat hierarki. 


Semoga bermanfaat,
Salam
 
Debu Bayangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Servomechanism, Penyebab Keberuntungan atau Kesialan Seseorang

Disclaimer Notice

Bargh Hallway Theory