DUNIA TAMBANG INDONESIA II

 DUNIA TAMBANG INDONESIA

( Dalam Operasi II )


Satu bulan berselang dari pertemuan di daerah Kuningan, Jakarta. Pengusaha Indonesia menginformasikan kepada Pengusaha Tiongkok, bahwa proses untuk masuknya dana di Indonesia bisa dilakukan dengan cepat, dengan syarat dan kondisi tertentu. Dan pengusaha Tiongkok berjanji akan ke Indonesia satu minggu kemudian.

Satu Minggu berselang, 

Pengusaha Indonesia dan Pengusaha Tiongkok bertemu di Surabaya. Di salah satu hotel di barat kota Surabaya. Dalam pertemuan itu hadir pula 2 Pejabat Bank BUMN.

Dalam pertemuan yang dibungkus acara makan malam, Pengusaha Indonesia mengutarakan maksud dan tujuan Pengusaha Indonesia mengadakan pertemuan makan malam itu. Bahwa Pengusaha Tiongkok akan melakukan Investasi dengan melakukan transfer dana sebesar Rp. 900.000.000.000,- dengan cepat tanpa proses sesuai ketentuan Bank Indonesia. 

Masing-masing pejabat menyampaikan, bahwa beliau sendiri dengan jabatan beliau, tanpa persetujuan pejabat lain bisa menggunakan dana talangan Banknya sebesar Rp. 500.000.000.000,- pejabat yang lainnya mengatakan kalau beliau hanya mempunyai kewenangan Rp. 250.000.000,- Dengan kondisi selisih nilai kurs ( Rp. 500 / $1 ) akan menjadi hak beliau berdua.

Delegasi Tiongkok ( Mr. C dan Pengusaha Tiongkok ) menyetujui. Malam itu pertemuan ditutup dengan makan malam bersama.  Turut hadir pula 10 Orang Tenaga Ahli dari Tiongkok.

Minggu pagi, beliau berdua ( Pejabat Bank ) bertolak kembali ke Jakarta.

Minggu siang, Delegasi Tiongkok ingin ber-rekreasi sambil meminta beberapa sample hasil tambang yang akan di uji ulang.

Pengusaha Indonesia menawarkan beberapa lokasi kawasan wisata pengunungan dan pantai, ternyata rombongan lebih memilih pantai, dengan catatan pantai yang relatif masih perawan. Pilihan jatuh pada wisata pantai di selatan Jawa Timur.

Perjalanan dari hotel di barat kota Surabaya ke kota Kediri memakan waktu waktu 5 jam. Rombongan bermalam di salah satu hotel di kota Kediri.

Esok harinya rombongan bergerak ke wisata pantai yang telah disepakati. Rombongan berangkat pukul 8 pagi. Sesampai di lokasi wisata, yang memang belum dikelola baik oleh pemerintah daerah setempat, rombongan bisa masuk dengan mudah.

Pengusaha Indonesia, Pengusaha Tiongkok dan Mr. C memilih untuk sekedar duduk-duduk diwarung yang menyediakan Degan Ijo ( Kelapa Muda ).

Ditengah bincang-bincang santai sambil menikmati laut, salah seorang dari rombongan Pengusaha Tiongkok meminta ijin menerbangkan Drone. Pengusaha Indonesia mengijinkan, karena pada tahun-tahun itu, Drone belum sepopuler sekarang, Pengusaha Indonesia berfikir mungkin hanya untuk mainan atau foto dari udara saja.

Sekira jam 4 sore, rombongan pulang ke hotel di kota Kediri, sambil membawa beberapa karung pasir pantai yang berwarna hitam mengkilap, sampai hotel sekitar pukul 6 sore.

Pukul 9 malam, telepon kamar hotel Pengusaha Indonesia berbunyi, Pengusaha Tiongkok diseberang telepon miminta Pengusaha Indonesia untuk turun dan makan bersama di restoran hotel. Ditengah makan malam, sambil berbincang santai, Pengusaha Tiongkok membuka pembicaraan, dengan pertanyaan, bisa nggak kawasan tadi dimintakan ijin?

Pengusaha Indonesia yang belum nyambung dengan arah pembicaraan tadi segera menimpali, sangat bisa kalau untuk investasi wisata dan Pengusaha Indonesia sanggup untuk mendapatkan ijinnya, Pengusaha Tiongkok segera memotong pembicaraan, yang dimaksud bukan investasi tempat wisata tapi investasi tambang pasir besi.

Pengusaha Indonesia terdiam sejenak, kemudian bertanya pada Pengusaha Tiongkok, bagaimana Pengusaha Tiongkok tahu di situ terdapat kandungan pasir besi yang menguntungkan kalau di produksi.

Pengusaha Tiongkok menjawab, dari Drone yang diterbangkan tadi, Drone tadi mampu memindai apa saja sampai kedalaman 10 - 25 mtr di bawah permukaan bumi. Disodorkannya Kordinat, ROA ( Report of Analis ), tinjauan geologi, dan morfologi lokasi itu.

Gila, pikir Pengusaha Indonesia, hanya dalam hitungan jam mereka sudah pegang semua data pertambangan.

Pengusaha Indonesia hanya menjawab akan di usahakan perijinannya.

Drone itu kecil, seperti Drone untuk mengambil gambar foto, bisa dilipat dan dimasukkan dalam koper.

Selesai acara di restoran, Pengusaha Tiongkok mengajak ke salah satu kamar yang di booking, kamar itu kosong dan sengaja tidak untuk istirahat, semua jendela kamar dibuka penuh, hingga angin di lantai 7 itu, berhembus agak kencang.

Tiga dari sepuluh orang Tenaga Ahli itu dengan cekatan mengeluarkan alat-alat lab dan bahan-bahan kimia untuk pengujian sample mineral tambang dari dalam koper.

Kurang dari 30 menit semua mineral tambang dari sample yang di ambil tadi siang, sudah ketahuan kadarnya, Fe kadar 64% ...

Esok paginya, rombongan pulang ke hotel di barat kota Surabaya dan dua hari kemudian rombongan bertolak pulang ke Tiongkok.

Selamat mengamati dan menggambil hikmah serta pelajaran dari kisah tersebut ... 


Semoga Bermanfaat,

Salam,
Debu Bayangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Servomechanism, Penyebab Keberuntungan atau Kesialan Seseorang

Disclaimer Notice

Bargh Hallway Theory